Unknown On Minggu, 16 September 2012

Assalaamu'alaikum, semua!!!!!
kali ini Rara akan mem-posting pelajaran agama yang telah Rara pelajari. Cekidot langsung aja ya!

Faktor Pembentukan  Kepribadian Islami

(gambar copas, maaf yaa (_ _) )


A.    Faktor Internal
      
1.      Potensi Spiritual

Dalil pertama, surat ar-Rum ayat 30, yang artinya:

Maka hadapkanlah wajahmu dengan lurus kepada agama (Islam); sesuai fitrah ALLAH disebabkan Dia telah menciptakan manusia menurut (fitrah) itu. Tidak ada perubahan pada ciptaan ALLAH. (Itulah) agama yang lurus, tetapi kebanyakan manusia tidak mengetahui.

Makna dari ayat diatas, seluruh hamba ciptaanNya (baik itu muslim maupun non-muslim) telah diberi fitrah oleh ALLAH, yaitu fitrah naluri beragama. Namun hanya satu agama yang diridai oleh ALLAH, yaitu agama Islam. Selain agama Islam, dianggap fitrahnya tidak wajar. Contohnya saja, seorang anak yang lahir dari rahim seorang muslim akan mempunyai fitrah selaca alamiah, yaitu agama Islam yang dianut oleh orangtuanya. Sedangkan seorang yang non-muslim, jika ia berpikir lebih jauh tentang penciptaan dan alam ini, ia pasti akan berhijrah agama ke agama yang lurus (Islam). Namun kebanyakan dari mereka tidak mengetahui bahwa agama Islam-lah yang terbaik.

Dalil kedua, surat as-Sajdah ayat 9, yang artinya:

Kemudian Dia menyempurnakan dan meniupkan roh (ciptaan)-Nya ke dalam (tubuh)-Nya dan Dia menjadikan pendengaran, penglihatan, dan hati bagimu, (tetapi) sedikit kamu bersyukur.

Maknanya, ALLAH telah menyempurnakan penciptaan-Nya, yaitu hamba-hambaNya, dengan adanya pendengaran –agar kita selalu mendengar segala perintahNya dan melakukannya dengan baik, penglihatan –agar kita melihat keindahan segala ciptaanNya dan agar kita bersyukur, dan hati –agar kita dapat membedakan yang hak dan batil, namun dengan segala nikmat ALLAH ini kebanyakan kita tidak bersyukur. Contohnya saja seorang tunarungu, yang mana ia tak dapat melihat, namun ia bersyukur masih dapat hidup dna malah berusaha keras mencari kelebihannya dan mengembangkannya dengan baik, slaah satu contoh seorang tunarungu yang ada pada lingkungan saya adalah seorang hafizd al-Qur’an.

Dalil ketiga, surat al-A’raf ayat 72-73, yang artinya:

72. Maka Kami selamatkan (Hud) dan orang-orang yang bersamanya dengan
      rahmat Kami dan Kami musnahkan sampai ke akar-akar orang-orang yang
      mendustakan ayat-ayat Kami. Mereka bukanlah orang-orang beriman.
73. Dan kepada kaum Samud (Kami utus) saudara mereka Shaleh. Dia berkata,
      “Wahai kaumku! Sembahlah Allah! Tidak ada Tuhan (sembahan) bagimu
      selain Dia. Sesungguhnya telah datang kepadamu bukti yang nyata dari
      Tuhanmu. Ini (seekor) unta betina dari Allah sebagai tanda untukmu.
      Biarkanlah ia makan di bumi Allah, janganlah disakiti, nanti akibatnya kamu
      akan mendapatkan siksaan yang pedih.

Makna dari dua ayat di atas adalah dua contoh kaum yang ada di zaman Nabi Hud dan Nabi Shaleh, yang mana ada kaum yang tidak beriman kepada kepada Allah dan nabi-Nya, yang mana mereka mendapat balasan yang setimpal karena tidak mematuhi perintah-perintah Allah.
Contoh nyata yang pernah terjadi di sekitar kita adalah sewaktu gempa bumi di Sumatra Barat tahun 2009, di mana pusat gempa berada di Pariaman, namun kerusakan yang timbul di Pariaman tidak begitu parah, malahan daerah-daerah yang agak tinggi tempatnya, terutama sebuah tempat yang dijadikan tempat zina oleh orang-orang sekitar, sangat hancur dan parah.
Dalil keempat, Surat az-Zariyat ayat 56, artinya:

Aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan agar mereka beribadah kepada-Ku.

Maknanya, jelas bahwa Allah menciptakan kita agar beribadah, menyembah yang satu, yakni Allah SWT. Contohnya saja kita beribadah seperti shalat, puasa, membayar zakat dan lain sebagainya.

Dalil kelima, surat al-Baqarah ayat 207-208, artinya:

207. Dan di antara manusia ada yang mengorbankan dirinya untuk mencari
        keridhaan Allah. Dan Allah Maha Penyantun kepada hamba-hambaNya.
208. Wahai orang-orang yang beriman! Masuklah ke dalam Islam secara
        keseluruhan, dan janganlah kamu ikuti langkah-langkah setan. Sungguh, ia
        musuh yang nyata bagimu.

Maknanya, jika kita telah memilih agama Islam dan meyakini bahwa hanya Allah-lah tuhan kita, maka kita harus yakin seratus persen beriman kepada Allah dan jangan sekali-sekali mengikuti langkah setan karena akan merugikan diri kita sendiri. Contoh yang ada di zaman Rasulullah saw., seorang sahabat bernama Shuhaib, seorang pemanah unggul yang hijrah ke Madinah bersama Rasul. Ia mengetahui bahwa ada kaum Quraisy yang ingin menggagalkan hijrah Rasul. Namun Shuhaibmenghentikan langkah mereka dengan anak panah yang siap melayang kepada kaum Quraisy, ia menawari harta bendanya yang ada di Mekah dengan syarat tidak mengganggu hijrahnya dengan Rasul ke Madinah.

Dalil keenam, surat al-Baqarah ayat 30, arti:

Dan (ingatlah), ketika Tuhanmu berfirman kepada malaikat, “Aku hendak menjadikan khalifah di bumi.” Mereka (malaikat) berkata, “Apakah Engkau hendak menjadikan orang yang merusak dan menumpahkan darah di sana, sedangkan Kami bertasbih memuji-Mu dan menyucikan nama-Mu?” Dia berfirman, “Sungguh, Aku mengetahui apa yang tidak kamu ketahui.”

Maknanya, Allah menciptakan kita (manusia) adalah sebagai khalifah, pemimpin yang memimpin umat agar berjalan di jalan Allah yang lurus. Contoh sempit yang dekat dengan lingkungan kita, seorang ayah yang mana menjadi pemimpin dalam keluarga, untuk istri dan anak-anaknya selalu berpegang teguh pada ajaran agama Islam.

Dalil ketujuh, surat al-An’am ayat 165, artinya:

Dan Dia-lah yang menjadikanmu sebagai khalifah-khalifah di bumi dan Dia mengangkat (derajat) sebagian kamu di atas yang lain, untuk menguji atas (karunia) yang diberikan-Nya kepadamu. Sesungguhnya Tuhanmu sangat cepat memberikan hukuman dan sungguh, Dia Maha Pengampun, Maha Penyayang.

Makna ayat di atas, sama dengan surat al-Baqarah diatas, yang mana ayat ini lebih diperjelas bahwa seorang khalifah derajatnya ditinggikan, dan diberi cobaan agar ia lebih dekat kepada Allah dengan segala tanggung jawab yang dipegang. Contohnya saja seorang kepala desa, ia akan disegani oleh warganya dan semakin kuat imannya, Allah mengujinya dengan cobaan dari warga yang terkadang mengeluh dengan hasil kinerja pemerintahan, atau isu-isu yang tidak nyata. Jika imannya kuat, ia akan menyelesaikan masalahnya dengan baik dan ia semakin tinggi derjatnya di mata Allah.

Dalil kedelapan, surat ali-Imran ayat 110, artinya:

Kamu (umat Islam) adalah umat terbaik yang dilahirkan untuk manusia, (karena kamu) menyuruh (berbuat) yang makruf dan mencegah yang mungkar, dan beriman kepada Allah. Sekiranya ahli kitab beriman, tentulah itu lebih baik bagi mereka. Diantara mereka ada yang beriman, namun kebanyakan mereka adalah orang-orang fasik.

Makna dalam ayat di atas, umat Islam memang umat terbaik bagi Allah karena hanya satu agama yang diridhai Allah, agama Islam. Contohnya saja, agama lain yang non-muslim merka menghargai lebih kepada orang Islam dan sangat disegani. Dan arti dari ahli kitab  di atas, banyak ahli kitab yang mengerti dan paham dengan agama Islam, namun banyak dari mereka yang tidak mengambil hidayah, menutup hatinya agar kejalan yang lurus.


2.      Potensi Emosional

Dalil yang berhubungan dengan potensi emosional ialah surat al-Baqarah ayat 216, yang artinya:

Diwajibkan atas kamu berperang, padahal itu tidak menyenangkan bagimu. Tetapi boleh jadi kamu tidak menyenangi sesuatu, padahal itu lebih baik bagimu, dan boleh jadi kamu menyukai sesuatu, padahal itu tidak baik bagimu. Allah mengetahui, sedangkan kamu tidak mengetahui.

Makna ayat ini adalah, berperang dalam artian berjihad dijalan Allah dalam “membasmi” kekafiran yang ada di bumi. Walau itu sangat tidak disukai, dan keinginan manusia adalah ketenangan dan perdamaian, namun semua itu tidak akan terwujud tanpa kita berperang dengan kebatilan yang meruska akhlak kita. Salah satu contoh berperang yang sering kita lakukan adalah berperang dengan setan agar kita terhindar dari bisikan-bisikan buruknya (misal: malas) dan agar kita lebih semangat dalam belajar, tidak meninggalkan shalat, terutama shalat shubuh yang paling berat cobaannya.
Contoh dari hal yang tidak kita sukai tapi itulah yang baik untuk kita misalnya seorang murid yang tidak menyukai sebuah peraturan yang mengharuskan muridnya masuk pagi dan tidak boleh terlambat, padahal hal itu untuk melatih kedisiplinan.
Dan sesutau yang kita sukai padahal itu tidak baik untuk kita contohnya saja merokok. Banyak kini, baik dikalangan laki-laki maupun perempuan yang menjadikan rokok sebagai makanan utamanya. Padahal rokok itu tidak mendatangkan manfaat malah merusak tubuh, terutama paru-paru dan aliran darah di nadi.


3.      Potensi Intelektual

Dalil naqlinya Surat ali-Imran ayat 189-192, artinya:

189. Dan milik Allah-lah kerajaan langit dan bumi; dan Allah Mahakuasa atas
        segala sesuatu.
190. Sesungguhnya, dalam penciptaan langit dan bumi, dan pergantian malam
       dan siang, terdapat tanda-tanda (kebesaran Allah) bagi ornag yang berakal.
191. (Yaitu) orang-orang yang mengingat Allah sambil berdiri, duduk atau dalam
        keadaan berbaring, dan mereka memikirkan tentang penciptaan langit dan
        bumi sambil berkata, “Wahai Tuhan kami, tidaklah Engkau menciptakan
        semua ini sia-sia; Mahasuci Engkau, lindungilah kami dari azab neraka.
192. Wahai Tuhan kami, sesungguhnya orang yang Engkau masukkan ke dalam
        neraka, maka sungguh Engkau telah menghinakannya, dan tidak ada
        seseorang penolong pun bagi orang yang zalim.

Dalam beberapa ayat di atas, kita dituntut agar potensi intelektual kita bekerja dengan sebenarnya agar kita melihat bagaimana bumi dna langit bekerja dengan sedemikian rupa, agar kita memaknai akan penciptaan langit dan bumi dan hanya satu zat yang dapat melakukannya, ialah Allah SWT. Orang-orang yang beriman yang menggunakan akalnya, ia akan selalu mengingat Allah, baik saat ia berdiri, duduk maupun berbaring (tidur).
Contoh saja pada para ahli yang ada dinegara yang kebanyakan penduduknay bukan beragama Islam. Mereka mempelajari, memahami dan mengahayati penciptaan alam beserta isinya dan mereka yakin bahwa hanya Allah-lah yang dapat melakukannya sehingga mereka hijrah ke agama yang lurus.
Dan ornag-orang yang masuk neraka di akhirat kelak adalah orang-orang yang tidak mau mengambil hikamh dengan semua yang ada di langit dan di bumi, dan menutup hati mereka dari hidayah Allah.


4.      Potensi Biologis

Dalil naqli yang pertama, Surat al-Baqarah ayat 168-169:

168. Wahai manusia! Makanlah dari (makanan) yang halal dan baik yang
        terdapat di bumi, dan janganlah kamu mengikuti langkah-langkah setan.
       Sungguh, setan itu musuh yang nyata bagimu.
169. Sesungguhnya (setan) itu hanya menyuruh kamu agar berbuat jahat dan keji,
       dan mengatakan apa yang tidak kamu ketahui tentang Allah.

Makna ayat di atas, semua manusia tanpa terkecuali di perintah oleh Allah agar memakan makanan yang halal lagi baik untuk tubuh kita agar kelangsungan hidup kita tidak terganggu, karena segala hal makanan yang diharamkan oleh Allah, pastinya makanan itu tidak baik untuk tubuh kita.
Contohnya saja makanan yang haram adalah daging babi. Banyak yang non-muslim sangat menggemari daging babi karena bagi mereka rasanya enak. Namun dalam penelitian pun menyebutkan daging babi sangat tidak sehat bagi tubuh karena lemaknya yang berlebihan.
Memakan makanan yang tidak halal sangat disukai setan, agar mereka terus menerus membisikkan kepada orang-orang yang kurang imannya agar terus melakukan hal keji seperti itu.

Dalil kedua Surat ali-Imran ayat 14, arti:

Dijadikan terasa indah dalam pandangan manusia, cinta terhadap apa yang diinginkan, berupa perempuan-perempuan, anak-anak, harta benda yang bertumpuk dalam bentuk emas dan perak, kuda pilihan, hewan ternak dan sawah ladang. Itulah kesenangan hidup di dunia, dan di sisi Allah-lah tempat kembali yang baik.

Makna ayat di atas adalah Allah telah memberi nikmat di dunia berupa pasangan, keturunan, tempat pekerjaan dan hasil yang dapat diperoleh dari kita bekerja (bisa berupa uang, emas maupun perak) agar dapat disimpan untuk hal-hal yang berguna. Namun, semua yang ada di dunia tidaklah kekal dan kita semua akan kembali kepada Allah SWT., tempat yang paling baik untuk kembali, bagi orang-orang yang bersyukur dengan segala nikmat yang diberi oleh Allah semasa di dunia.

Leave a Reply

Kami sangat mengharapkan kritikan dan saran dari teman2 semua!

Subscribe to Posts | Subscribe to Comments