Popular Posts
-
Ada dua tipe kembar, identik dan fraternal . Kembar identik, juga disebut kembar monozigot (satu zigot), disebabkan oleh satu sp...
-
Assalaamu'alaikum, kawan ku semua! ^__^ Kali ini, kami akan membahas tentang surat al-Furqan, ayat 45-53 tentang kekuasaan ALLAH. nyok...
-
A rti : Dan mereka mengikuti apa yang dibaca oleh setan2 pada masa Kerajaan Sulaiman. Sulaiman itu tidak kafir tetapi setan2 itulah yan...
-
Arti: Kebajikan itu bukanlah menghadapkan wajahmu ke arah timur dan ke arah barat, tetapi kebajikan ialah (kebajikan) orang yang beriman...
-
Suatu hari, rara membuka sms dari seorang sahabat. Inti isi sms itu, katanya nggak boleh minum air dingin apalagi es saat haid. Jika itu ...
-
Istilah medis untuk cegukan adalah singultus . Cegukan disebabkan oleh iritasi atau ganguan pada saraf phrenic . Ini adalah saraf yang...
-
Bagai gempa bumi yang menggegarkan Tentera bergajah Abrahah Ingin memusnahkan Kota Mekah Kerana dengki dan benci terhadap rumah Alla...
-
MAKALAH PENGENALAN CYBERLAW DAN RUANG LINGKUPNYA Oleh: Kelompok 9 1. Matius Nugroho A. (1110962023) 2. Dhan...
-
Namaku Rara. Tahun 2010 adalah tahun dimana aku memakai baju putih-abu-abu. Tahun ini adalah halaman baru untukku di masa SMA. Cerita t...
-
Assalaamu'alaikum, semua!!!!! kali ini Rara akan mem-posting pelajaran agama yang telah Rara pelajari. Cekidot langsung aja ya! Fakt...
Diberdayakan oleh Blogger.
About Me
Labels
- aplikasi (1)
- Ayat al-Qur’an / hadist inspirator hidup (2)
- Ayat-ayat al-Qur’an dan Aplikasi di dalam kehidupan (3)
- Berita sekitar Indonesia (2)
- Berita seputar Galaksi (1)
- Cerpen by Rara (1)
- Fakta-fakta dalam al-Qur'an (3)
- Info SumBar (2)
- Kamu Perlu Tahu (10)
- Lirik Lagu Raihan (11)
- Pariaman info (1)
- Sastra (1)
- Sistem Informasi UNAND (1)
- Sistem Inormasi UNAND (1)
- Teknologi (3)
- ZURMO (1)
- Home »
- Faktor Pembentukan Kepribadian Islami
Unknown
On Minggu, 16 September 2012
Assalaamu'alaikum, semua!!!!!
kali ini Rara akan mem-posting pelajaran agama yang telah Rara pelajari. Cekidot langsung aja ya!
kali ini Rara akan mem-posting pelajaran agama yang telah Rara pelajari. Cekidot langsung aja ya!
A.
Faktor Internal
1.
Potensi Spiritual
Dalil pertama, surat ar-Rum ayat 30, yang artinya:
Maka hadapkanlah wajahmu dengan
lurus kepada agama (Islam); sesuai fitrah ALLAH disebabkan Dia telah
menciptakan manusia menurut (fitrah) itu. Tidak ada perubahan pada ciptaan
ALLAH. (Itulah) agama yang lurus, tetapi kebanyakan manusia tidak mengetahui.
Makna dari ayat diatas, seluruh hamba ciptaanNya (baik itu
muslim maupun non-muslim) telah diberi fitrah oleh ALLAH, yaitu fitrah naluri
beragama. Namun hanya satu agama yang diridai oleh ALLAH, yaitu agama Islam.
Selain agama Islam, dianggap fitrahnya tidak wajar. Contohnya saja, seorang
anak yang lahir dari rahim seorang muslim akan mempunyai fitrah selaca alamiah,
yaitu agama Islam yang dianut oleh orangtuanya. Sedangkan seorang yang
non-muslim, jika ia berpikir lebih jauh tentang penciptaan dan alam ini, ia
pasti akan berhijrah agama ke agama yang lurus (Islam). Namun kebanyakan dari
mereka tidak mengetahui bahwa agama Islam-lah yang terbaik.
Dalil kedua, surat as-Sajdah ayat 9, yang artinya:
Kemudian Dia menyempurnakan dan
meniupkan roh (ciptaan)-Nya ke dalam (tubuh)-Nya dan Dia menjadikan
pendengaran, penglihatan, dan hati bagimu, (tetapi) sedikit kamu bersyukur.
Maknanya, ALLAH telah menyempurnakan penciptaan-Nya, yaitu
hamba-hambaNya, dengan adanya pendengaran –agar kita selalu mendengar segala
perintahNya dan melakukannya dengan baik, penglihatan –agar kita melihat
keindahan segala ciptaanNya dan agar kita bersyukur, dan hati –agar kita dapat
membedakan yang hak dan batil, namun dengan segala nikmat ALLAH ini kebanyakan
kita tidak bersyukur. Contohnya saja seorang tunarungu, yang mana ia tak dapat melihat,
namun ia bersyukur masih dapat hidup dna malah berusaha keras mencari
kelebihannya dan mengembangkannya dengan baik, slaah satu contoh seorang
tunarungu yang ada pada lingkungan saya adalah seorang hafizd al-Qur’an.
Dalil ketiga, surat al-A’raf ayat 72-73, yang artinya:
72. Maka Kami
selamatkan (Hud) dan orang-orang yang bersamanya dengan
rahmat Kami dan Kami musnahkan
sampai ke akar-akar orang-orang yang
mendustakan ayat-ayat Kami.
Mereka bukanlah orang-orang beriman.
73. Dan kepada kaum
Samud (Kami utus) saudara mereka Shaleh. Dia berkata,
“Wahai kaumku! Sembahlah
Allah! Tidak ada Tuhan (sembahan) bagimu
selain Dia. Sesungguhnya telah
datang kepadamu bukti yang nyata dari
Tuhanmu. Ini (seekor) unta
betina dari Allah sebagai tanda untukmu.
Biarkanlah ia makan di bumi
Allah, janganlah disakiti, nanti akibatnya kamu
akan mendapatkan siksaan yang
pedih.
Makna dari dua ayat di atas adalah dua contoh kaum yang ada
di zaman Nabi Hud dan Nabi Shaleh, yang mana ada kaum yang tidak beriman kepada
kepada Allah dan nabi-Nya, yang mana mereka mendapat balasan yang setimpal
karena tidak mematuhi perintah-perintah Allah.
Contoh nyata yang pernah terjadi di sekitar kita adalah
sewaktu gempa bumi di Sumatra Barat tahun 2009, di mana pusat gempa berada di Pariaman,
namun kerusakan yang timbul di Pariaman tidak begitu parah, malahan
daerah-daerah yang agak tinggi tempatnya, terutama sebuah tempat yang dijadikan
tempat zina oleh orang-orang sekitar, sangat hancur dan parah.
Dalil keempat, Surat az-Zariyat ayat 56, artinya:
Aku tidak menciptakan jin dan
manusia melainkan agar mereka beribadah kepada-Ku.
Maknanya, jelas bahwa Allah menciptakan kita agar beribadah,
menyembah yang satu, yakni Allah SWT. Contohnya saja kita beribadah seperti
shalat, puasa, membayar zakat dan lain sebagainya.
Dalil kelima, surat al-Baqarah ayat 207-208, artinya:
207. Dan di antara manusia ada yang mengorbankan
dirinya untuk mencari
keridhaan Allah. Dan Allah
Maha Penyantun kepada hamba-hambaNya.
208. Wahai orang-orang yang beriman! Masuklah ke
dalam Islam secara
keseluruhan, dan janganlah
kamu ikuti langkah-langkah setan. Sungguh, ia
musuh yang nyata bagimu.
Maknanya, jika kita telah memilih agama Islam dan meyakini
bahwa hanya Allah-lah tuhan kita, maka kita harus yakin seratus persen beriman
kepada Allah dan jangan sekali-sekali mengikuti langkah setan karena akan
merugikan diri kita sendiri. Contoh yang ada di zaman Rasulullah saw., seorang
sahabat bernama Shuhaib, seorang pemanah unggul yang hijrah ke Madinah bersama
Rasul. Ia mengetahui bahwa ada kaum Quraisy yang ingin menggagalkan hijrah
Rasul. Namun Shuhaibmenghentikan langkah mereka dengan anak panah yang siap
melayang kepada kaum Quraisy, ia menawari harta bendanya yang ada di Mekah
dengan syarat tidak mengganggu hijrahnya dengan Rasul ke Madinah.
Dalil keenam, surat al-Baqarah ayat 30, arti:
Dan (ingatlah), ketika Tuhanmu
berfirman kepada malaikat, “Aku hendak menjadikan khalifah di bumi.” Mereka
(malaikat) berkata, “Apakah Engkau hendak menjadikan orang yang merusak dan
menumpahkan darah di sana, sedangkan Kami bertasbih memuji-Mu dan menyucikan
nama-Mu?” Dia berfirman, “Sungguh, Aku mengetahui apa yang tidak kamu ketahui.”
Maknanya, Allah menciptakan kita (manusia) adalah sebagai
khalifah, pemimpin yang memimpin umat agar berjalan di jalan Allah yang lurus.
Contoh sempit yang dekat dengan lingkungan kita, seorang ayah yang mana menjadi
pemimpin dalam keluarga, untuk istri dan anak-anaknya selalu berpegang teguh
pada ajaran agama Islam.
Dalil ketujuh, surat al-An’am ayat 165, artinya:
Dan Dia-lah yang menjadikanmu
sebagai khalifah-khalifah di bumi dan Dia mengangkat (derajat) sebagian kamu di
atas yang lain, untuk menguji atas (karunia) yang diberikan-Nya kepadamu.
Sesungguhnya Tuhanmu sangat cepat memberikan hukuman dan sungguh, Dia Maha
Pengampun, Maha Penyayang.
Makna ayat di atas, sama dengan surat al-Baqarah diatas, yang
mana ayat ini lebih diperjelas bahwa seorang khalifah derajatnya ditinggikan,
dan diberi cobaan agar ia lebih dekat kepada Allah dengan segala tanggung jawab
yang dipegang. Contohnya saja seorang kepala desa, ia akan disegani oleh
warganya dan semakin kuat imannya, Allah mengujinya dengan cobaan dari warga
yang terkadang mengeluh dengan hasil kinerja pemerintahan, atau isu-isu yang
tidak nyata. Jika imannya kuat, ia akan menyelesaikan masalahnya dengan baik
dan ia semakin tinggi derjatnya di mata Allah.
Dalil kedelapan, surat ali-Imran ayat 110, artinya:
Kamu (umat Islam) adalah umat
terbaik yang dilahirkan untuk manusia, (karena kamu) menyuruh (berbuat) yang
makruf dan mencegah yang mungkar, dan beriman kepada Allah. Sekiranya ahli
kitab beriman, tentulah itu lebih baik bagi mereka. Diantara mereka ada yang
beriman, namun kebanyakan mereka adalah orang-orang fasik.
Makna dalam ayat di atas, umat Islam memang umat terbaik bagi
Allah karena hanya satu agama yang diridhai Allah, agama Islam. Contohnya saja,
agama lain yang non-muslim merka menghargai lebih kepada orang Islam dan sangat
disegani. Dan arti dari ahli kitab di
atas, banyak ahli kitab yang mengerti dan paham dengan agama Islam, namun
banyak dari mereka yang tidak mengambil hidayah, menutup hatinya agar kejalan
yang lurus.
2.
Potensi Emosional
Dalil yang berhubungan dengan potensi emosional ialah surat al-Baqarah
ayat 216, yang artinya:
Diwajibkan atas kamu berperang, padahal itu tidak menyenangkan bagimu.
Tetapi boleh jadi kamu tidak menyenangi sesuatu, padahal itu lebih baik bagimu,
dan boleh jadi kamu menyukai sesuatu, padahal itu tidak baik bagimu. Allah
mengetahui, sedangkan kamu tidak mengetahui.
Makna ayat ini adalah, berperang dalam artian berjihad dijalan Allah dalam
“membasmi” kekafiran yang ada di bumi. Walau itu sangat tidak disukai, dan
keinginan manusia adalah ketenangan dan perdamaian, namun semua itu tidak akan
terwujud tanpa kita berperang dengan kebatilan yang meruska akhlak kita. Salah
satu contoh berperang yang sering kita lakukan adalah berperang dengan setan
agar kita terhindar dari bisikan-bisikan buruknya (misal: malas) dan agar kita
lebih semangat dalam belajar, tidak meninggalkan shalat, terutama shalat shubuh
yang paling berat cobaannya.
Contoh dari hal yang tidak kita sukai tapi itulah yang baik untuk kita
misalnya seorang murid yang tidak menyukai sebuah peraturan yang mengharuskan
muridnya masuk pagi dan tidak boleh terlambat, padahal hal itu untuk melatih
kedisiplinan.
Dan sesutau yang kita sukai padahal itu tidak baik untuk kita contohnya
saja merokok. Banyak kini, baik dikalangan laki-laki maupun perempuan yang
menjadikan rokok sebagai makanan utamanya. Padahal rokok itu tidak mendatangkan
manfaat malah merusak tubuh, terutama paru-paru dan aliran darah di nadi.
3.
Potensi Intelektual
Dalil naqlinya Surat ali-Imran ayat 189-192, artinya:
189. Dan milik Allah-lah kerajaan
langit dan bumi; dan Allah Mahakuasa atas
segala sesuatu.
190. Sesungguhnya, dalam penciptaan
langit dan bumi, dan pergantian malam
dan siang,
terdapat tanda-tanda (kebesaran Allah) bagi ornag yang berakal.
191. (Yaitu) orang-orang yang
mengingat Allah sambil berdiri, duduk atau dalam
keadaan
berbaring, dan mereka memikirkan tentang penciptaan langit dan
bumi sambil
berkata, “Wahai Tuhan kami, tidaklah Engkau menciptakan
semua ini
sia-sia; Mahasuci Engkau, lindungilah kami dari azab neraka.
192. Wahai Tuhan kami, sesungguhnya
orang yang Engkau masukkan ke dalam
neraka, maka
sungguh Engkau telah menghinakannya, dan tidak ada
seseorang
penolong pun bagi orang yang zalim.
Dalam beberapa ayat di atas, kita dituntut agar potensi intelektual kita
bekerja dengan sebenarnya agar kita melihat bagaimana bumi dna langit bekerja
dengan sedemikian rupa, agar kita memaknai akan penciptaan langit dan bumi dan
hanya satu zat yang dapat melakukannya, ialah Allah SWT. Orang-orang yang
beriman yang menggunakan akalnya, ia akan selalu mengingat Allah, baik saat ia
berdiri, duduk maupun berbaring (tidur).
Contoh saja pada para ahli yang ada dinegara yang kebanyakan penduduknay
bukan beragama Islam. Mereka mempelajari, memahami dan mengahayati penciptaan
alam beserta isinya dan mereka yakin bahwa hanya Allah-lah yang dapat
melakukannya sehingga mereka hijrah ke agama yang lurus.
Dan ornag-orang yang masuk neraka di akhirat kelak adalah orang-orang yang
tidak mau mengambil hikamh dengan semua yang ada di langit dan di bumi, dan
menutup hati mereka dari hidayah Allah.
4.
Potensi Biologis
Dalil naqli yang pertama, Surat al-Baqarah ayat 168-169:
168. Wahai manusia! Makanlah dari
(makanan) yang halal dan baik yang
terdapat di
bumi, dan janganlah kamu mengikuti langkah-langkah setan.
Sungguh, setan
itu musuh yang nyata bagimu.
169. Sesungguhnya (setan) itu hanya
menyuruh kamu agar berbuat jahat dan keji,
dan mengatakan
apa yang tidak kamu ketahui tentang Allah.
Makna ayat di atas, semua manusia tanpa terkecuali di perintah oleh Allah
agar memakan makanan yang halal lagi baik untuk tubuh kita agar kelangsungan
hidup kita tidak terganggu, karena segala hal makanan yang diharamkan oleh
Allah, pastinya makanan itu tidak baik untuk tubuh kita.
Contohnya saja makanan yang haram adalah daging babi. Banyak yang
non-muslim sangat menggemari daging babi karena bagi mereka rasanya enak. Namun
dalam penelitian pun menyebutkan daging babi sangat tidak sehat bagi tubuh
karena lemaknya yang berlebihan.
Memakan makanan yang tidak halal sangat disukai setan, agar mereka terus
menerus membisikkan kepada orang-orang yang kurang imannya agar terus melakukan
hal keji seperti itu.
Dalil kedua Surat ali-Imran ayat 14, arti:
Dijadikan terasa indah dalam pandangan manusia, cinta terhadap apa yang
diinginkan, berupa perempuan-perempuan, anak-anak, harta benda yang bertumpuk
dalam bentuk emas dan perak, kuda pilihan, hewan ternak dan sawah ladang.
Itulah kesenangan hidup di dunia, dan di sisi Allah-lah tempat kembali yang
baik.
Makna ayat di atas adalah Allah telah memberi nikmat di dunia berupa
pasangan, keturunan, tempat pekerjaan dan hasil yang dapat diperoleh dari kita
bekerja (bisa berupa uang, emas maupun perak) agar dapat disimpan untuk hal-hal
yang berguna. Namun, semua yang ada di dunia tidaklah kekal dan kita semua akan
kembali kepada Allah SWT., tempat yang paling baik untuk kembali, bagi
orang-orang yang bersyukur dengan segala nikmat yang diberi oleh Allah semasa
di dunia.