Popular Posts
-
Ada dua tipe kembar, identik dan fraternal . Kembar identik, juga disebut kembar monozigot (satu zigot), disebabkan oleh satu sp...
-
Assalaamu'alaikum, kawan ku semua! ^__^ Kali ini, kami akan membahas tentang surat al-Furqan, ayat 45-53 tentang kekuasaan ALLAH. nyok...
-
A rti : Dan mereka mengikuti apa yang dibaca oleh setan2 pada masa Kerajaan Sulaiman. Sulaiman itu tidak kafir tetapi setan2 itulah yan...
-
Arti: Kebajikan itu bukanlah menghadapkan wajahmu ke arah timur dan ke arah barat, tetapi kebajikan ialah (kebajikan) orang yang beriman...
-
Suatu hari, rara membuka sms dari seorang sahabat. Inti isi sms itu, katanya nggak boleh minum air dingin apalagi es saat haid. Jika itu ...
-
Istilah medis untuk cegukan adalah singultus . Cegukan disebabkan oleh iritasi atau ganguan pada saraf phrenic . Ini adalah saraf yang...
-
Bagai gempa bumi yang menggegarkan Tentera bergajah Abrahah Ingin memusnahkan Kota Mekah Kerana dengki dan benci terhadap rumah Alla...
-
MAKALAH PENGENALAN CYBERLAW DAN RUANG LINGKUPNYA Oleh: Kelompok 9 1. Matius Nugroho A. (1110962023) 2. Dhan...
-
Namaku Rara. Tahun 2010 adalah tahun dimana aku memakai baju putih-abu-abu. Tahun ini adalah halaman baru untukku di masa SMA. Cerita t...
-
Assalaamu'alaikum, semua!!!!! kali ini Rara akan mem-posting pelajaran agama yang telah Rara pelajari. Cekidot langsung aja ya! Fakt...
Diberdayakan oleh Blogger.
About Me
Labels
- aplikasi (1)
- Ayat al-Qur’an / hadist inspirator hidup (2)
- Ayat-ayat al-Qur’an dan Aplikasi di dalam kehidupan (3)
- Berita sekitar Indonesia (2)
- Berita seputar Galaksi (1)
- Cerpen by Rara (1)
- Fakta-fakta dalam al-Qur'an (3)
- Info SumBar (2)
- Kamu Perlu Tahu (10)
- Lirik Lagu Raihan (11)
- Pariaman info (1)
- Sastra (1)
- Sistem Informasi UNAND (1)
- Sistem Inormasi UNAND (1)
- Teknologi (3)
- ZURMO (1)
- Home »
- Kamu Perlu Tahu , Sastra »
- Macam-Macam Majas
Unknown
On Rabu, 25 September 2013
Yo! Ohisashiburi!!
Jumpa lagi dengan saya dalam acara… #PLAK!! Sejak
kapan dalam blog ada acara?! *ngimpi!*
Oke, oke! Tanpa basa-basi, kali ini saya akan
membahas tentang macam-macam majas yang di dapat dari berbagai sumber (gomen, sumbernya
lupa saya catat karena ini tugas waktu aku SMA kelas 2, jadi ceritanya waktu
itu browsing lewat hape karena keasikan cari tugas sehingga majas yang saya
dapat ternyata sangat banyak (_ _v; )
Semoga bermanfaat!! Dozoooo!!! (^o^)//
·
Majas
Perbandingan
1.
Alegori
Menyatakan
dengan cara lain, melalui kiasan atau penggambaran.
Contoh:
Perjalanan hidup manusia seperti sungai yang mengalir menyusuri
tebing-tebing,
yang kadang-kadang sulit ditebak ke
dalamnya, yang rela menerima segala sampah dan yang pada akhirnya berhenti
ketika bertemu dengan laut.
2.
Alusio
Pemakaian
ungkapan yang tidak diselesaikan karena sudah dikenal.
Contoh: Sudah
dua hari ia tidak terlihat batang hidungnya.
3.
Simile
Pengungkapan
dengan perbandingan eksplisit yang dinyatakan dengan kata depan dan penghubung
seperti layaknya, bagaikan, dll.
Contoh: Kasih
ibu itu hangat layaknya sinar mentari pagi.
4.
Sinestesia
metafora
Ungkapan yang
berhubungan dengan suatu indera untuk dikenakan pada indera lainnya.
Contoh: Aku
menyukai padang rumpun karena suaranya tenang sekali.
5.
Parsprototo
Pengungkapan
sebagian dari objek untuk menunjukkan keseluruhan objek.
Contoh: sejak
kemarin dia tidak terlihat batang hidungnya.
6.
Aptronim
Pemberian nama
yang cocok dengan sifat/pekerjaan seseorang.
Contoh: Si
gemuk itu makan saja dari tadi.
7.
Metonimio
Pengungkapan
berupa penggunaan nama untuk benda lain yang menjadi merek, cirri khas atau
atribut.
Contoh: Pelaku
tabarak lari itu menaiki kijang kapsul hitam
8.
Hipokorisme
Penggunaan
nama timingan/kata yang dipakai untuk menunjukkan hubungan karib. Contoh:
kucing Mina sangat manis menawan, karena itu Mina sangat menyukainya.
9.
Eufisme
Penggunaan
kata-kata yang dipandang tabu/dirasa kasar dengan kata lain yang lebih
pantas/dianggap halus.
Contoh: dimana
saya dapat menemukan kamar kecil?
10. Fable
Menyatakan
perilaku binatang yang dapat berpikir dan bertutur kata / orang yang
berperilaku seperti binatang.
Contoh:
perilakunya seperti ular yang menggeliat.
11. Eponym
Menjadikan
nama orang sebagai tempat atau pranata.
Contoh: kita
bermain di rumah Lina.
12. Simbolik
Melukiskan
sesuatu dengan menggunakan lambang untuk menyatakan maksud.
Contoh:
13. Totumproparte
Pengungkapan
seluruh objek padahal yang dimaksud hanya sebagian.
Contoh:
Indonesia bertanding melawan Thailand.
14. Oksimoron
Menyatakan
sesuatu yang bertentangan.
Contoh: cinta
membuatnya bahagia tapi juga membuatnya menangis.
15. Paradox
Pengungkapan
dua hal yang seolah-olah bertentangan namun sebenarnya keduanya juga benar.
Contoh:
gajinya besar tapi hidupnya melarat.
16. Antitetis
Menggunakan
kata-kata yang berlawanan arti satu dengan yang lainnya.
Contoh: Hitam
dan putih adalah warna kesukaanku.
17. Sarkasme
Sindiran
langsung dan kasar.
Contoh: masa
menulis saja tak bisa, bodoh sekali kamu!
18. Apofasis
Penegasan
dengan cara seolah-olah menyangkal yang ditegaskan.
Contoh: saya
tidak mau mengungkapkannya dalam forum ini bahwa saudara telah menggelapkan
ratusan juta rupiah uang Negara.
19. Pleonasme
Menambahkan
keterangan pada pernyataan yang sudah jelas/ menambhakan keterangan yang sebenarnya
tidak diperlukan.
Contoh:
20. Repetisi
Pengulangan
kata, frase dan klausa yang sama dalam suatu kalimat.
Contoh:
orang-orang, murid-murid,
21. Pararima
Pengulangan
konsonan awal dan akhir dalam kata / bagian kata yang berlainan.
Contoh:
huru-hara, plin-plan, putra-putri, dsb.
22. Aliterasi
Repetisi
konsonan pada awal kata secara berurutan.
Contoh:
keras-keras kena air lembut juga.
23. Paralelisme
Pengulangan
dengan menggunakan kata, frase/klausa yang sejajar.
Contoh: jika
kamu minta, aku akan datang.
24. Tautology
Pengulangan
kata dengan menggunakan sinonim.
Contoh:
kejadian itu tidak saya inginkan dan tidak saya harapkan.
25. Sigmatisme
Pengulangan
bunyi ‘s’ untuk efek tertentu.
Contoh:
26. Antanaklasis
Menggunakan
perulangan kata yang sama, tetapi dengan makna yang berlainan.
Contoh:
27. Klimaks
Pemaparan
pikiran / hal secara berturut-turut dari yang sederhana/kurang penting
meningkat kepada hal yang kompleks/lebih penting.
Contoh:
Kesengsaraan membuahkan kesabaran, kesabaran pengalaman, dan pengalaman
harapan.
28. Antiklimaks
Pemaparan
pikiran/hal yang berturut-turut dari yang kompleks menurun kepada yang
sederhana.
Contoh: Ketua
pengadilan negeri itu adalah orang kaya, pendiam dan tidak terkenal namanya.
29. Inverse
Menyebutkan
terlebih dahulu prediket dalam suatu kaliamt sebelum subjektifnya.
Contoh: Pergilah
ia meninggalkan kami, keheranan kami melihat perangainya.
30. Retoris
Ungkapan
pertanyaan yang jawabannya telah terkandung di dalam kalimat tersebut.
Contoh: inikah
yang kau namai bekerja?
31. Ellipsis
Penghalang
satu/beberapa unsure kalimat, yang dalam susunan normal unsure tersebut
seharusnya ada.
Contoh:
risalah derita yang menimpa ini.
32. Koreksio
Ungkapan
dengan menyebutkan hal-hal yang dianggap keliru/kurang tepat kemudian
disebutkan maksud yang sesungguhnya.
Contoh:
silahkan pulang, saudara-saudara, eh, silahkan makan.
33. Polisindenton
Pengungkapan
suatu kalimat/wacana dihubungkan dengan kata penghubung.
Contoh:
34. Interupsi
Ungkapan
berupa penyisipan keterangan tambahan diantara unsur-unsur kalimat.
Contoh:
tiba-tiba ia –suami itu, disebut oleh perempuan lain.
35. Ekskalsamasio
Ungkapan
dengan menggunakan kata-kata seru.
Contoh: Wah!
Biar ku peluk dengan tangan menggigil!
36. Enumerasio
Berupa
penguraian bagian demi bagian suatu keseluruhan.
Contoh: Laut
tenang. Di atas permadani biru itu tampak satu-satunya perahu nelayan meluncur
perlahan-lahan. Angin berhembus sepoi-sepoi. Bulan bersinar dengan terangnya.
Disana-sini bintang-bintang gemerlapan. Semuanya terpadu membentuk suatu
lukisan yang harmonis. Itulah keindahan sejati.
37. Preterio
Ungkapan
penegasan dengan cara menyembunyikan maksud sebenarnya.
Contoh:
38. Alonim
Menggunakan
varian dari nama untuk menegaskan.
Contoh:
39. Kolokasi
Asosiasi tetap
antara suatu kata dengan kata lain yang berdampingan dalam kalimat.
Contoh:
40. Silepsis
Penggunaan
satu kata yang mempunyai lebih dari satu makna yang berfungsi dalam lebih dari
satu konstruksi sintaksis.
Contoh: ia
menundukkan kepala dan badannya untuk memberi hormat kepada kami.
41. Zeugma
Silepsis
dengan menggunakan kata yang tidak logis/tidak dramatis untuk konstruksi
sintaksis yang keduanya sehingga menjadi kalimat rancu.
Contoh:
Maaf kalo contohnya gak semua yang saya dapat (_ _v
ini juga, post dadakan :v